Menghibur Orang Lain
Pernah merasa sedih karena sebuah
kejadian dan membaginya dengan orang terdekat? atau pernahkah kita menjadi
tempat berbagi kesedihan dari teman terdekat kita? sebagian besar kita akan
menjawab “pernah” baik pertanyaan pertama maupun yang kedua. Kira-kira apakah
tujuan kita menceritakan kesedihan kita? atau apakah yang kita lakukan saat
kita dijadikan tempat mencurahkan kesedihan teman kita? tulisan ini bertujuan
untuk membahas sedikit mengenai hal tersebut terutama berkaitan dengan apa yang
harus kita lakukan bila teman kita sedang sedih. namun juga dilihat dari sudut
pandang bila kita yang mengalami kesedihan tersebut. emang apa yang harus kita
lakukan apabila teman kita sedang sedih dan meminta kita jadi tempat curhatnya?
ini beberapa hal yang bisa dilakukan. bukan berarti harus “saklek”( jadi inget
seseorang jika denger kata ini ehm..), karena semua ini hanya hasil ijtihad
penulis saja. memang sebisa mungkin tetap mengedepankan objektifitas. akan
tetapi bisa ditambah atau dikurangi. okey kita langsung saja.
1. tunjukkan bahwa
kita juga merasakan kesedihan itu
meskipun tujuan teman kita menceritakan kesedihannya bukan untuk membuat kita sedih, akan tetapi jika kita menanggapinya dengan wajah ceria apalagi dengan canda tawa maka akan membuat dia menjadi semakin sedih. Karena dia akan merasa bahwa dia harus sendirian menanggung beban ini dan tak ada seorangpun yang peduli. Untuk itu tunjukkan bahwa kita bisa ikut merasakan kesedihannya, meski hanya dengan menunjukkan wajah yang tenang namun cukup menggambarkan bahwa kita juga merasakan kesedihannya. Jangan juga kita jadi over ekspresif dengan berkata seperti ” oh my god!!!” dengan disertai teriakan yang histeris sambil menangis tersedu-sedu. Ini justru akan terlihat lebih kepada ejekan daripada solidaritas. intinya yang wajar-wajar saja. biasa mawon gitu loh….
meskipun tujuan teman kita menceritakan kesedihannya bukan untuk membuat kita sedih, akan tetapi jika kita menanggapinya dengan wajah ceria apalagi dengan canda tawa maka akan membuat dia menjadi semakin sedih. Karena dia akan merasa bahwa dia harus sendirian menanggung beban ini dan tak ada seorangpun yang peduli. Untuk itu tunjukkan bahwa kita bisa ikut merasakan kesedihannya, meski hanya dengan menunjukkan wajah yang tenang namun cukup menggambarkan bahwa kita juga merasakan kesedihannya. Jangan juga kita jadi over ekspresif dengan berkata seperti ” oh my god!!!” dengan disertai teriakan yang histeris sambil menangis tersedu-sedu. Ini justru akan terlihat lebih kepada ejekan daripada solidaritas. intinya yang wajar-wajar saja. biasa mawon gitu loh….
2. dengarkan semua
ceritanya dulu secara lengkap
orang yang curhat kepada kita sebenarnya bukan orang yang ingin berdiskusi dengan kita tetapi hanya ingin berbagi cerita. oleh karena itu sebaiknya kita juga bisa menempatkan diri dengan benar. kita harus mendengarkan semua ceritanya dengan lengkap. sebagai tambahan bahwa dia dalam situasi seperti ini hanya ingin bercerita dan menginginkan kita mendengarkannya saja. dan jarang dia mempedulikan apakah kita akan menanggapinya dengan nasehat-nasehat atau tidak. Intinya dia hanya ingin berbagi cerita dan ada yang mendengarnya. Jadi janganlah kita terlalu banyak bicara apalagi sampai memotong ceritanya.
orang yang curhat kepada kita sebenarnya bukan orang yang ingin berdiskusi dengan kita tetapi hanya ingin berbagi cerita. oleh karena itu sebaiknya kita juga bisa menempatkan diri dengan benar. kita harus mendengarkan semua ceritanya dengan lengkap. sebagai tambahan bahwa dia dalam situasi seperti ini hanya ingin bercerita dan menginginkan kita mendengarkannya saja. dan jarang dia mempedulikan apakah kita akan menanggapinya dengan nasehat-nasehat atau tidak. Intinya dia hanya ingin berbagi cerita dan ada yang mendengarnya. Jadi janganlah kita terlalu banyak bicara apalagi sampai memotong ceritanya.
3.berikanlah tanggapan
seperlunya saja dan tepat
meskipun dalam banyak hal dia hanya ingin bercerita saja, namun adakalanya dia menginginkan tanggapan kita. akan tetapi sayang, seringkali banyak tanggapan yang justru membuat dia makin sedih. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai memberikan tanggapan. beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
meskipun dalam banyak hal dia hanya ingin bercerita saja, namun adakalanya dia menginginkan tanggapan kita. akan tetapi sayang, seringkali banyak tanggapan yang justru membuat dia makin sedih. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai memberikan tanggapan. beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:
a. jangan menganggap masalahnya
ringan
biasanya untuk menenangkan dia, kita
sering mengatakan ” ah gak usah dipikirin, cuman masalah segitu saja”. emang
sih tujuan kita agar dia memandang bahwa masalah itu mudah diselesaikan karena
bukan masalah besar. akan tetapi jika kita melakukannya saya katakan itu
KESALAHAN BESAR. kenapa? karena dengan demikian kita tak mempedulikannya,
menganggap segala yang berkaitan dengannya kecil dan tidak penting. Jika kita melakukan
hal ini yakinlah bahwa kata-kata kita selanjutnya tidak akan dia dengar. orang
yang sedang sedih memang tidak menuntut agar masalah itu dibesar-besarkan,
namun bukan berarti harus dianggap enteng. jadi secara wajar saja.
b. jangan menanggapi dengan
menceritakan hal yang lebih sedih.
kebanyakan kita akan melakukan hal
ini, karena berharap bila kita menceritakan hal yang lebih sedih maka dia akan
terhibur karena ada yang lebih menyedihkan. Dan ini pun juga sebuah kesalahan.
sekali lagi orang yang sedih hanya ingin didengar dan dia menganggap bahwa
masalah ini adalah masalah terbesarnya saat ini. bukanlah hal bijak
menceritakan hal yang lebih sedih, apalagi malah menceritakan diri kita. SO tak
ada gunanya kita melakukan hal tersebut. Misalnya saja kita mengatakan ” oh
kemaren si anu malah lebih parah lagi. bla..bla..bla…” orang yang sedang merasa
sedih akan bersikap masa bodoh terhadap cerita seperti itu, biarpun diceritain
tentang banjir di solo yang mana penduduknya menderita sekalipun dia gak akan merespon.
c. jangan menyalahkannya atau
bertanya tentang kejadiannya
mungkin pernah kita berkata ” lha
kemaren gimana to kok bisa kejadian kayak gitu?…” atau yang semisalnya. orang
yang sedih tidak ingin disalahkan, meskipun sebenarnya sebagiandia bersalah. yakinlah,
dalam hatinya dia sudah merasa bersalah, so jangan ditambah rasa bersalahnya.
meski dia juga belum tentu menginginkan bahwa apa yang dia lakukan dianggap
benar.
d. berikan tanggapan dan masukan
yang positif
terakhir berikanlah tanggapan dan
masukan yang positif, dimana dia tidak merasa disalahkan, namun juga bisa
menerima keadaan sekarang ini dengan ikhlas. kemudian biarkan dia menentukan
sendiri langkah yang akan diambil. dan juga jangan lupa untuk menanyakan
keadaannya pada lain waktu. Hal ini berguna untuk mengetahui perkembangan
dirinya, sehingga dia merasa bahwa dia benar-benar diperhatikan sehingga
kalaupun rasa kesedihan itu belum hilang sepenuhnya, setidaknya dia tahu bahwa
akan ada seseorang yang siap membantu.
itulah beberapa hal yang perlu
diperhatikan. sekali lagi bahwa ini tidak harus saklek, kita juga harus melihat
situasi dan kondisi yang ada, karena akan ada kejadian yang kasuistik. SO
jangan pernah berhenti untuk belajar memahami orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar